BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Menstruasi adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Menstruasi biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause.
Menstruasi adalah perdarahan periodik pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi (Bobak, 2004). Menstruasi adalah perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus. Fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium dengan perubahan-perubahan terkait pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi normal, ovarium memainkan peranan penting dalam proses ini, karena tampaknya bertanggung jawab dalam pengaturan perubahan-perubahan siklik maupun lama siklus menstruasi (Greenspan, 1998).
Fase Menstruasi adalah peristiwa luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Dapat juga diakibatkan karena berhentinya sekresi hormone estrogen dan progesterone sehingga kandungan hormone dalam darah menjadi tidak ada. Fase menstruasi mulai pada hari pertama dari siklus dan berlangsung 3-6 hari dengan total darah dan cairan yang keluar bervariasi tetapi biasanya tidak lebih dari 60 ml. (Atikah dan Siti Misaroh, 2009).
Seorang wanita memiliki 2 ovarium dimana masing-masing menyimpan sekitar 200,000 hingga 400,000 telur yang belum matang/folikel (follicles). Normalnya, hanya satu atau beberapa sel telur yang tumbuh setiap periode menstruasi dan sekitar hari ke 14 sebelum menstruasi berikutnya, ketika sel telur tersebut telah matang maka sel telur tersebut akan dilepaskan dari ovarium dan kemudian berjalan menuju tuba falopi untuk kemudian dibuahi. Proses pelepasan ini disebut dengan “OVULASI”.
Pada permulaan siklus, sebuah kelenjar didalam otak melepaskan hormon yang disebut Follicle Stimulating Hormone (FSH) kedalam aliran darah sehingga membuat sel-sel telur tersebut tumbuh didalam ovarium. 
| Salah   satu atau beberapa sel telur kemudian tumbuh lebih cepat daripada sel telur   lainnya dan menjadi dominant hingga kemudian mulai memproduksi hormon yang   disebut estrogen yang dilepaskan kedalam aliran darah. Hormone estrogen   bekerjasama dengan hormone FSH membantu sel telur yang dominan tersebut   tumbuh dan kemudian memberi signal kepada rahim agar mempersiapkan diri untuk   menerima sel telur tersebut. Hormone estrogen tersebut juga menghasilkan   lendir yang lebih banyak di vagina untuk membantu kelangsungan hidup sperma   setelah berhubungan intim. 1.2  Rumusan masalah  Makalah yang akan   dibahas dalam makalah ini meliputi : 1. Apa itu menstruasi   ? 2.  Bagaimana proses menstruasi ? 3. Bagaimana siklus   menstruasi ? 4. Apa saja hormon   yang berpengaruh dalam siklus menstruasi ? 5. Bagaimana proses   perimenopause ? 6. Bagaimana proses   menopause ? 1.3  Tujuan  Adapun maksud dan   tujuan penulisan makalah ini adalah : 1. Memenuhi tugas   mata kuliah Sistem Reproduksi kepada penulis. 2. Menambah dan   memperluas pengetahuan tentang konsep menstruasi. 3. Memberikan   informasi kepada pembaca tentang konsep menstruasi. 1.4  Metode Penulisan Dalam penulisan   makalah ini, penulis menggunakan berbagai sumber dengan metode pustaka.   Dengan metode ini, penulis dapat melengkapi makalah sesuai dengan bahan-bahan   yang penulis ambil dari buku-buku refrensi sebagai bahan pendukung dan   pelengkap materi. BAB   II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Menstruasi      Menstruasi adalah   perubahan fisiologis dalam   tubuh wanita yang terjadi   secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon   reproduksi. Periode ini penting dalam   hal reproduksi.   Menstruasi biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause. Menstruasi adalah perdarahan periodik   pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi (Bobak, 2004).   Menstruasi adalah perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya lapisan   endometrium uterus. Fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara   hipotalamus, hipofisis, dan ovarium dengan perubahan-perubahan terkait pada   jaringan sasaran pada saluran reproduksi normal, ovarium memainkan peranan   penting dalam proses ini, karena tampaknya bertanggung jawab dalam pengaturan   perubahan-perubahan siklik maupun lama siklus menstruasi (Greenspan, 1998). Menstruasi adalah pelepasan dinding   rahim (endometrium) yang disertai dengan pendarahan dan terjadi setiap   bulannya kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi yang terjadi terus menerus   setiap bulannya disebut sebagai siklus menstruasi. menstruasi biasanya   terjadi pada usia 11 tahun dan berlangsung hingga anda menopause (biasanya   terjadi sekitar usia 45 – 55 tahun). Normalnya, menstruasi berlangsung selama   3 – 7 hari. Menstruasi   atau Haid adalah perdarahan secara periodic dan siklik dari uterus, disertai   pelepasan (deskuamasi) endometrium (Atikah dan Siti   Misaroh, 2009). Sedangkan menurut Brunner & Suddarth edisi 8 vol.2 (2002)   menstruasi adalah ovum yang tidak dibuahi sehingga FSH dan LH menurun,   sekresi estrogen dan progesterone juga menurun, ovum mengalami kehancuran dan   endometrium yang sudah menebal dan memadat menjadi hemoragik/ perdarahan.  2.2 Proses Menstruasi 
 Ketika   sel telur telah matang, sebuah hormon dilepaskan dari dalam otak yang disebut   dengan Luteinizing Hormone (LH). Hormone ini dilepas dalam jumlah banyak dan   memicu terjadinya pelepasan sel telur yang telah matang dari dalam ovarium   menuju tuba falopi. Jika pada saat ini, sperma yang sehat masuk kedalam tuba   falopi tersebut, maka sel telur tersebut memiliki kesempatan yang besar untuk   dibuahi. Sel   telur yang telah dibuahi memerlukan beberapa hari untuk berjalan menuju tuba   falopi, mencapai rahim dan pada akhirnya “menanamkan diri” didalam rahim.   Kemudian, sel telur tersebut akan membelah diri dan memproduksi hormon Human   Chorionic Gonadotrophin (HCG) yang dapat dideteksi dengan GEATEL ®. Hormone   tersebut membantu pertumbuhan embrio didalam rahim. Jika   sel telur yang telah dilepaskan tersebut tidak dibuahi, maka endometrium akan   meluruh dan terjadinya proses menstruasi berikutnya.  2.3 Siklus Menstruasi Siklus   menstruasi adalah proses kompleks yang mencakup sistem reproduktif dan   endokrin. Ovarium menghasilkan hormone steroid, terutama estrogen dan   progesterone. Beberapa estrogen yang berbeda dihasilkan oleh folikel ovarium,   yang mengandung ovum yang sedang berkembang dan oleh sel – sel yang   mengelilinginya. Estrogen ovarium yang paling berpengaruh adalah estradiol. Estrogen bertanggung jawab   terhadap perkembangan dan pemeliharaan organ-organ reproduktif wanita dan   karakteristik seksual sekunder yang berkaitan dengan wanita dewasa. Estrogen   memainkan peranan penting dalam perkembangan payudara dan dalam perubahan   siklus bulanan dalam uterus. Progesterone   juga penting dalam mengatur perubahan yang terjadi dalam uterus selama siklus   menstruasi. Hormone ini disekresi oleh korpus   luteum, yang adalah folikel ovarium setelah melepaskan ovum. Progesterone   merupakan hormone yang paling penting untuk menyiapkan endometrium (membrane   mukosa yang melapisi uterus) untuk implantasi ovum yang telah dibuahi. Jika   terjadi kehamilan, sekresi progesterone berperan penting terhadap plasenta   dan untuk mempertahankan kehamilan yang normal. Selain itu, progesterone   bekerja dengan estrogen menyiapkan payudara untuk menghasilkan dan mensekresi   ASI (Brunner & Suddarth edisi 8 vol.2 ,2002).          Proses terjadinya haid   berlangsung dengan 4 tahapan yaitu masa proliferasi, masa ovulasi, masa   sekresi dan masa haid. Dalam proses ovulasi yang memegang peranan penting   adalah hubungan hipotalamus, hipofisis dan ovarium (hypothalamic- pituitary-ovarium axis). Menurut teori   neurohumoral, hipotalamus mengawasi sekresi hormone gonadotropin oleh   adenohipofisis melalui sekresi neurohormon yang disalurkan ke sel–sel   adenohipofisis lewat sirkulasi portal yang khusus. Hipotalamus menghasilkan factor yang telah dapat diisolasi dan   disebut Gonadotropin Releasing Hormone   (GnRH) karena dapat merangsang pelepasan Lutenizing   Hormone (LH) dan Follicle   Stimulating Hormone (FSH) dari hipofisis. Pada hipotalamusterdapat dua   pusat, yaitu pusat tonik di bagian belakang hipotalamus di daerah nucleus   arkuatus, dan pusat siklik di bagian depan hipotalamus di daerah   suprakiasmatik. Pusat siklik mengawasi lonjakan LH (LH-surge) pada   pertengahan siklus haid yang menyebabkan terjadinya ovulasi.            Fase-fase yang berhubungan   dengan efek terhadap uterus adalah fase menstruasi, Proliferasi,   dan sekretori. Fase menstruasi mulai pada hari pertama dari siklus dan   berlangsung 3-6 hari dengan total darah dan cairan yang keluar bervariasi   tetapi biasanya tidak lebih dari 60 ml. Fase ini diikuti oleh fase   proliferasi (hari ke  6-14) saat   lapisan endometrium dan kelenjar serta pembuluh rahim tumbuh sebagai respons   terhadap stimulasi oleh estrogen. Fase terakhir berupa sekretori (hari ke   14-28) yaitu saat garis endometrium semakin tebal dan kelenjar uterin mulai   mengeluarkan secret. Fase terakhir ini terutama di atur oleh progesteron.   Menstruasi mempunyai kisaran waktu tiap siklus sekitar 28-35 hari setiap   bulannya. Siklus menstruasi terdiri dari : a.               Fase Menstruasi yaitu peristiwa   luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding   endometrium yang robek. Dapat juga dikarenakan berhentinya sekresi hormone   estrogen dan progesterone sehingga kandungan hormone dalam darah menjadi   tidak ada b.              Fase Proliferasi/ Fase Folikuler   ditandai dengan menurunnya hormone progesterone sehingga memacu kelenjar   hipofisis untuk mensekresikan FSH dan merangsang folikel dalam ovarium serta   dapat membuat hormone estrogen di produksi kembali. Sel folikel berkembang   menjadi folikel de Graaf yang masak dan menghasilkan hormone estrogen yang   merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen dapat menghambat sekresi FSH   tetapi dapat memperbaiki dinding endometrium yang robek. c.               Fase Ovulasi/ Fase Luteal   ditandai dengan sekresi LH yang memacu matangnya sel ovum pada hari ke-14   sesudah menstruasi 1. Sel ovum yang matang akan meninggalkan folikel dan   folikel akan mengkerut dan berubah menjadi corpus luteum. Corpus luteum   berfungsi untuk menghasilkan hormone progesterone yang berfungsi untuk   mempertebal dinding endometrium yang kaya akan pembuluh darah. d.              Fase Pasca Ovulasi/ Fase Sekresi   ditandai dengan corpus luteum yang mengecil dan menghilang dan berubah   menjadi Corpus albicans yang berfungsi untuk menghambat sekresi hormone   estrogen dan progesterone sehingga hipofisis aktif mensekresikan FSH dan LH.   Dengan terhentinya sekresi progesterone maka penebalan dinding endometrium   akan terhenti sehingga menyebabkan endometrium mengering dan robek.   Terjadilah fase perdarahan atau menstruasi. Siklus menstruasi terjadi selama masa   reproduksi dari masa pubertas hingga masa menopause sebagai reaksi terhadap   variasi – variasi gerak hormone. Lapisan endometrium (dinding rahim)   berkembang sebagai persiapan untuk implantasi telur yang sudah dibuahi, dan   dalam keadaan tidak hamil lapisan itu akan luruh dalam bentuk darah melalui   vagina. Menopause adalah terhentinya sedikit demi sedikit dan berakhirnya   siklus menstruasi dihubungkan dengan menipisnya oosit di dalam ovarium dan   akibat turunnya kadar estrogen yang terjadi antara usia 45-50 tahun (Atikah dan Siti Misaroh, 2009). Gambar Siklus Menstruasi:   2.4 Hormon yang berpengaruh dalam   siklus menstruasi  Sistem   hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah: 1.FSH-RH   (follicle stimulating hormone releasing   hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis   mengeluarkan FSH 2.LH –RH (Luteinizing hormone releasing   hormone)    yang dikeluarkan hipotalamus untuk   merangsang hipofisi mengeluarkan LH 3.PIH (prolactine inhibiting hormone)  yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan   prolaktin. a.   Estrogen  Estrogen atau hormone seks wanita   bertanggung jawab atas pertumbuhan dan perkembangan tuba falopi, ovarium,   uterus dan alat kelamin eksternal serta karakteristik seksual sekunder   wanita. Hormone tersebut terutama berkaitan dengan perubahan-perubahan siklus   normal yang terjadi pada endometrium dan rahim selama siklus. Estradiol   merupakan estrogen alam utama yang diproduksi oleh ovarium disamping beberapa   estrogen yang diproduksi secara metabolic dalam hati.  Berbagai sediaan estrogen alam atau   sintetik dikembangkan untuk pemakaian oral, parenteral maupun topical.   Absorpsi oleh membrane mukosa saluran kelamin dan pencernaan biasanya baik   dan absorpsi melalui kulit juga bisa menimbulkan efek sitemik.  Estrogen digunakan untuk terapi pada   beberapa kondisi wanita termasuk control konsepsi, endometriosis,   hipogonadisme, menopause dan perdarahan abnormal, sedangkan pada pria untuk   penatalaksanaan paliatif kanker prostat yang tidak bisa dioperasi. b.        Progestin Merupakan hormone yang secara alami   terutama diproduksi oleh corpus luteum dan plasenta yang berperan dalam   reproduksi dengan mempersiapkan endometrium untuk implantasi telur dan   membantu perkembangan serta berfungsinya kelenjar mammary. Di samping efek progestationalnya, progestin sintetik   tertentu memiliki efek anabolic, andragonik atau estrogenic (biasanya lemah).   Progesterone merupakan progestin alam yang paling banyak yang selain efeknya   sebagai hormone juga berfungsi sebagai prazat untuk produksi berbagai   androgen, kortikosteroid dan estrogen secara endogen. Satu   sel telur dihasilkan oleh satu ovarium setiap 28 hari. Beberapa perubahan   dalam system reproduksi dikendalikan oleh hormone. Hormone merupakan cairan   kimia yang dihasilkan oleh tubuh untuk mengendalikan proses – proses   metabolisme   dalam tubuh. Perubahan yang terjadi tiap bulan pada organ reproduksi wanita   disebut siklus menstruasi. Siklus menstruasi pada seorang wanita terjadi   setiap oeriode tertentu, misalnya 28 hari. Namun demikian, siklus menstruasi   tersebut sangat bervariasi untuk tiap individu, yaitu berkisar antara 20-40   hari. Perubahan- perubahan yang terjadi selama menstruasi menyangkut   pemasakan sel telur dan penebalan dinding rahim guna menerima sel telur yang   telah dibuahi. Jika sel telur di ovarium masak, dinding rahim menebal. Lebih   kurang pada hari ke 14 dari siklus menstruasi yang 28 hari, sel telur   dihasilkan dari ovarium, dan dikenal sebagai proses ovulasi. Sel   telur tersebut tetap hidup selama 24-48 jam, dan bergerak sepanjang saluran   telur menuju ke rahim uterus. Sel telur tersebut dapat dibuahi bila terdapat   sperma yang hidup dalam saluran telur selama 48 jam sesudah atau sebelum   ovulasi. Jika sel telur tersebut tidak dibuahi di dalam saluran telur, maka   akan luruh (rusak). Dinding rahm akan luruh dan terjadi pendarahan. Peristiwa   tersebut terjadi setiap bulan dan dikenal sebagai menstruasi. Lamanya   menstruasi berlangsung selama 4-6 hari. Saat mentruasi berlangsung, sel telur   yang lain mulai mengalami pemasakan. Rahim juga mulai menebal sebagai   persiapan menerima sel telur lain tersebut. Menstruasi   mulai terjadi saat organ perkembangbiakan seorang gadis mulai masak. Pada   senagian besar gadis, menstruasi pertama terjadi pada usia  8-13 tahun, dan terus berlanjut sampai usia   45-55 tahu. Pada usia 50an siklus menstruasi menjadi tidak teratur dan   berhenti untuk selamanya, peristiwa ini disebut menopause.    2.5 Proses perimenopause  Perimenopause adalah rentang periode   dari tanda pertama menopause – biasanya panas kemerahan, kekeringan vagina   dan haid tidak teratur sampai melewati masa tanpa haid ( 1 tahun dari periode   haid terakhir ). Fakta tentang perimenopause berikut harus dipertimbangkan   oleh perawat : a.     Seksualitas, fertilitas, kontrasepsi dan PHS dapat menjadi   kekhawatiran bagi wanita perimenopausal. b.   Kehamilan   yang tidak diinginkan adalah kemungkinan penyebab karena sekitar sepertiga   wanita perimenopausal menggunakan metode kontraseptif selain metode   sentralisasi. c.   Wanita   perimenopausal yang tidak merokok terhindar dari kanker uterus akibat   pemakaian kontraseptif oral. d.   Sekitar   16% kanker payudara terjadi pada kelompok wanita ini, sehingga pemeriksaan   payudara sendiri (sarari), pemeriksaan fisik rutin, dan mammogram adalah   pentimh. Kista payudara jinak adalah temuan yang umum. Aspirasi jarum halus   dapat digunakan untuk mengevaluasi sebagian besar masa payudara, menghindari   keharusan untuk rawat inap dan pembedahan.     Karena penyakit   kardiovaskuler adalah penyebab terbesar kematian pada wanita lansia, diet dan   latihan merupakan topic penting dalam penyuluhan pasien seperti juga halnya   terapi penggantian hormone (HRT). Praktisi yakin bahwa HRT melindungi wanita   dari penyakit jantung dan osteoporosis. Perawat harus menunjukkan berbagai   pilihan kesehatan bagi pasien wanita sebelum menopause.  2.6 Proses Menopause  Fisiologi: Pada   usia 40 sampai 50 tahun, siklus seksual biasanya menjadi tidak teratur dan   ovulasi sering tidak terjadi. Sesudah beberapa bulan sampai beberapa tahun,   siklus terhenti sama sekali. Periode ketika siklus terhenti dan hormone-hormon   kelamin wanita menghilang dengan cepat sampai hampir tidak ada disebut dengan   menopause. Penyebab   menopause adalah “matinya” (burning out)   ovarium. Sepanjang kehidupan seksual seorang wanita, kira-kira 400 folikel   primordial tumbuh menjadi folikel matang dan berovulasi dan berates-ratus   dari ribuan ovum berdegenerasi. Pada usia sekitar 45 tahun, hanya tinggal   beberapa folikel primordial yang akan dirangsang oleh FSH dan LH. Produksi   estrogen dari ovariumberkurang sewaktu jumlah folikel primordial mencapai   nol. Ketika produksi estrogen turun dibawah nilai kritis, estrogen tidak lagi   dapat menghambat produksi gonadotropin FSH dan LH. Sebaliknya, gonadotropin   FSH dan LH (terutama FSH) diproduksi sesudah menupause dalam jumlah besar dan   kontinu, tetapi ketika folikel primordial yang tersisa menjadi atretik,   produksi nestrogen oleh ovarium turun secara nyata menjadi nol. Pada   saat menopause, seorang wanita harus menyesuaikan kembali kehidupannya dari   kehidupan yang secara fisiologis dirangsang oleh produksi estrogen dan   progesteron menjadi kehidupan yang kosong tanpa hormone-hormon tersebut.   Hilangnya estrogen sering kali menyebabkan terjadinya perubahan fisiologis   yang bermakna pada fungsi tubuh, termasuk rasa panas dengan kemerahan kulit   yang ekstrem, sensasi psikis dispnea, gelisah, letih, ansietas, dan   kadang-kadang keadaan psikotik yang bermacam-macam dan penurunan kekuatan dan   kalsifikasi tulang diseluruh tubuh. Kira-kira pada 15% wanita, gejala-gejala   ini cukup berat sehingga membutuhkan perawatan. Jika psikoterapi gagal   pemberian estrogen harian dalam jumlah kecil biasanya dapat meredakan gejala   dan bila perlahan-lahan dosisnya diturunkan, wanita pascamenopause tersebut   cenderung terhindar dari gejala yang berat. Menopause   juga disebut sebagai masa klimakterium yang berarti “brubahnya hidup” adalah   proses saat siklus reproduksi menurun dan akhirnya berhenti. Menopause   biasanya dimulai pada usia diantara 45 sampai 55 tahun, walaupun dapat juga   terjadi pada wanita muda pada usia 35 tahun. Proses fisiologis yang alami ini   berlangsung selama 6 bulan hingga 3 tahun untuk sempurna. Pada   tahap awal menopause, folikel dalam ovarium masih memproduksi estrogen namun   dalam kadar yang makin lama makin sedikit. Siklus reprosuksi menjadi tidak   teratur dan akhirnya ovulasi tidak terjadi lagi. Jika ovulasi dan produksi   estrogen telah berhenti, wanita tersebut dikatakan pascamenopause. Penurunan   estrogen menimbulkan banyak gejala yang dirasakan oleh beberapa wanita   menopause dan pascamenopause, seperti rasa panas, keringat malam, masalah   emosional dan seksual dan menurunnya kepadatan tulang. Akibat tidak   adanya mekanisme umpan balik negatif estrogen maka produksi FSH dan   LH akan meningkat, namun produksi hormon hipofisis lain tidak terganggu. Kadar   FSH serum > 30 i.u / L dapat digunakan untuk menegakkan diagnosa   menopause. Androstenedione sirkulasi terutama berasal dari adrenal   yang di konversi oleh lemak sel menjadi estron ( jenis estrogen yang   lebih lemah dari estradiol ). Setelah menopause, jenis estrogen inilah yang   banyak berada dalam sirkulasi dibandingkan estrogen yang berasal dari   ovarium. BAB III PENUTUP 3.1  Kesimpulan  Berdasarkan pembahasan diatas dapat   disimpulkan bahwa menstruasi atau haid adalah pelepasan dinding rahim   (endometrium) yang disertai dengan pendarahan dan terjadi setiap bulannya   kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi terjadi terus menerus setiap bulannya   di sebut siklus menstruasi. Menstruasi biasanya terjadi pada usia 11 tahun   dan berlangsung hingga anda menopause (biasanya terjadi sekitar usia 45-55   tahun). Normalnya, menstruasi berlangsung selama 3 sampai 7 hari. DAFTAR PUSTAKA         Guyton, Arthur C . 2007 . Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . Edisi 11 . Jakarta . EGC             Smeltzer, Suzanne C . 2001.  Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Volume 2 . Jakarta .     EGC             Wylie, Linda. 2010 . Esensial Anatomi Dan Fisiologi  Dalam Asuhan Maternitas . Edisi Kedua . Jakarta . EGC             WWW. Google. Com | |



 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar